15 November, 2018

Perlunya Bata Ringan di Palu, Donggala dan Sigi


Bata Ringan Palu - Donggala - Sigi
Indonesia termasuk dalam kategori negara yang rawan terhadap terjadinya Gempa Bumi. Hal ini dikarenakan Indonesia berada di daerah Cincin Api Pasifik. Cincin api pasifik merupakan daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km. Sekitar 90 persen dan 81 persen gempa terbesar di dunia terjadi di sepanjang daerah cincin pasifik ini. Selain itu wilayah Indonesia juga berada di pertemuan tiga lempeng utama dunia yaitu Eurasia dari Utara, Indoaustralia dari selatan dan Pasifik dari timur. Sehingga hal ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan beberapa titik di Indonesia menjadi wilayah yang rawan terhadap bencana alam termasuk Gempa Bumi. Akhir – akhir ini beberapa wilayah di Indonesia kerap diguncang oleh Gempa Bumi. Dan wilayah yang dilanda gempa dengan skala terbesar beberapa waktu ini yaitu terletak di Kota Palu, Sulawesi Tengah dan Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi karena bergesernya lapisan tanah yang ada dibawah permukaan bumi secara tiba tiba dan menciptakan gelombang seismik. Gelombang gempa bumi dapat menyebar dengan cara merambat melalui perantara. Ketika terjadi getaran di bumi perantara yang dilewati adalah tanah, bebatuan dan air. Ketika gelombang gempa merambat melalui tanah yang tersusun oleh material lepas, maka kecepatannya akan menyebar dan menghancurkan benda benda yang dilewatinya. Jika gelombang bergerak melewati air, maka gelombang ini dihasilkan oleh longsoran material di palung laut, pergerakan lempeng dan juga letusan gunung api laut. Gelombang ini akan merambat menuju ke daratan. Semakin dangkal daerah yang dicapai maka semakin berkurang kecepatan yang dihasilkan oleh gelombang. Sebaliknya jika semakin dalam daerah yang dicapai, maka gelombang akan naik dan hal ini dapat berpotensi terjadinya tsunami.
Seperti halnya dengan gempa berskala 7,4 Skala Ritcher pada tanggal 28 September 2018 di Sulawesi Tengah yang akhirnya berpotensi tsunami. Gempa ini terjadi karena di Kota Palu sendiri terdapat beberapa sesar/ patahan utama. Salah satu patahan yang aktif yaitu patahan Palu Koro.Patahan Palu Koro adalah patahan kerak bumi yang berdimensi cukup besar sehingga ketika gempa berskala besar terjadi, maka getarannya mampu meruntuhkan bangunan yang ada diatasnya. Kemungkinan yang menjadi penyebab terjadinya gempa dan tsunami di Palu dan Donggala yaitu : Pergeseran sesar palu koro yang memicu adanya longsor bawah laut sehingga ada massa tanah atau bebatuan yang menimpa air laut dan memicu terjadinya tsunami. Kemudian patahan tersebut menyebabkan pergerakan patahan di tempat lain. Kemungkinan yang terakhir yaitu adanya flower structure yang harusnya patahan hanya bergeser saja, tetapi di satu titik dasar laut ada titik yang berkumpul dan membentuk pola seperti bunga kemudian mendesak air yang ada diatasnya sehingga menyebabkan terjadinya tsunami.
Gempa dan Tsunami yang terjadi juga menimbulkan fenomena likuifaksi / tanah bergerak sendiri sehingga mengakibatkan ratusan rumah roboh dan hancur. Likuifaksi adalah fenomena yang terjadi ketika tanah yang jenuh kehilangan kekuatan dan kepadatan akibat adanya tegangan seperti gempa / perubahan ketegangan mendadak sehingga tanah yang padat berubah menjadi cair. Pada umumnya likuifaksi terjadi pada tanah yang berpasir dan jenuh air. Likuifaksi sering terjadi saat adanya gempa, jika daerah tersebut memiliki topografi yang datar, maka likuifaksi yang terjadi tidak sampai menelan sesuatu yang ada diatasnya. Sebaliknya jika topografi yang ada di daerah tersebut cukup curam, maka likuifaksi yang terjadi dapat lebih menyeramkan dari biasanya sampai dapat melongsorkan sesuatu yang ada diatasnya seperti manusia, rumah, mobil dsb. Seperti yang terjadi di Palu banyak rumah yang roboh bahkan hilang jatuh kedalam likuifaksi. Gempa tersebut memberikan dampak luar biasa di 3 Kabupaten yaitu Kotamadya Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi.
Likuifaksi akibat gempa di Sulawesi Tengah memberikan dampak yang mengerikan seperti : Perumahan Petobo dan Baloroa di Kota Palu lenyap ditelan likuifaksi demikian juga di daerah Jonoge dan Sibalaya yang mengalami kerusakan berat akibat likuifaksi dan patahan gempa yang cukup dahsyat, Sebagian besar bangunan di Kota Palu mengalami kerusakan berat hingga ambruk seperti Hotel Balaroa, Hotel Mercury, Ramayana Mall dan masih banyak lainnya. Banyak perumahan yang selamat dari likuifaksi namun mengalami kerusakan berat akibat gempa terutama yang terkena jalur patahan gempa.
Terlepas pada kerusakan pada jalur patahan gempa, banyak bangunan rumah, gedung bertingakat, kantor-kantor, sekolah dan sebagainya mengalami kerusakan berat hingga ringan pada strukturnya. Secara umum struktur bangunan di kota Palu memang kurang memperhatikan kekuatan serta kekokohan struktur bangunan terutama di daerah yang sering mengalami gempa. Banyak struktur kolom bangunan hanya menggunakan tulangan 3 lajur bukan menggunakan 4 lajur tulangan dan memakai besi berdiameter 6-8 mm bukan besi tulangan 10 - 12 mm seperti di perumahan yang berada di jl. Dayodara - Lagarutu. Mayoritas masih menggunakan material dinding batako dan bata merah sebagai pasangan dindingnya.
Berdasarkan kejadian serta data data yang didapat pada bencana Gempa dan Likuifaksi di Sulawesi Tengah maka diperlukan standart umum bangunan yang berada di daerah gempa seperti : pondasi bangunan yang kokoh, struktur bangunan yang menggunakan tulangan besi yang kuat, material bangunan mempunyai karateristik berbobot ringan agar dapat mengurangi bobot atau beban struktur bangunan sehingga bangunan atau rumah lebih tahan terhadap guncangan gempa. Pada struktur bangunan menggunakan pondasi cakar ayam serta stross, sloop dan kolom maupun balok dengan menggunakan tulangan 4 lajur besi berdiameter 10 mm - 12 mm lebih bagus lagi menggunakan besi ulir SNI. Pada material pasangan dinding menggunakan material bata ringan AAC atau panel dinding sandwich yang berbobot ringan namun mempunyai kuat tekan tinggi, rangka atap baja ringan, untuk bangunan bertingkat dapat menggunakan panel lantai AAC sebagai pengganti cor dak beton konvensional yang 3 kali lebih ringan.
Sebenarnya material-material berkarakteristik ringan sudah dikenal dan digunakan di Kota Palu dan sekitarnya namun masih dalam skala yang kecil. Dari beberapa bangunan yang menggunakan bata ringan Palu dan sekitarnya pada saat terjadi gempa berskala 7,4 R beberapa contoh yang terlihat masih dalam keadaan yang baik terhindar dari kerusakan berat (dengan catatan diluar jalur patahan gempa serta Likuifaksi). Mungkin dikarenakan harga bata ringan yang lebih mahal jika dibandingkan dengan material batako maupun bata merah, faktor harus didatangkan dari pulau Jawa atau Kota Makassar sehingga membuat biaya pengiriman menjadi mahal serta waktu pengiriman membuat banyak orang menjadi enggan menggunakan bata ringan, panel dinding sandwich serta panel lantai AAC.
Namun dengan kejadian bencana gempa dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi maka masyarakat haruslah lebih selektif dalam pemilihan material bangunan demi menyesuaikan dengan sering terjadi gempa di daerah tersebut. Harga memang menjadi salah satu faktor yang memberatkan anggaran namun jika diperhatikan pada manfaat serta kelebihannya dibandingkan dengan material konvensional maka harga tidak lagi menjadi penghambat agar bangunan rumah menjadi lebih tahan gempa. Bata ringan, Panel Lantai AAC, Semen Mortar, Panel Dinding Sandwich, Rangka Atap Baja Ringan, Kusen Pintu Aluminium maupun PVC, Genteng Metal, Tandon Fiber, Septitank Fiber Biofilter merupakan contoh-contoh bahan bangunan berkarakteristik serta mempunyai bobot yang ringan namun mempunyai kekuatan yang kokoh untuk mengurangi resiko bahaya gempa bumi. Saat ini telah beredar banyak merk bata ringan, semen mortar, panel lantai yang dapat dipesan dan dibeli di wilayah Kota Palu dan sekitarnya dengan harga yang lebih terjangkau.
Untuk informasi dan pemesanan bata ringan AAC, semen mortar dan panel lantai AAC dapat menghubungi PT. Tiga Mitra Surabaya.yang merupakan salah satu distributor bata ringan yang jual bata ringan, panel lantai serta semen mortar untuk area wilayah Indonesia Timur. Untuk pelayanan kebutuhan bata ringan, panel lantai dan juga semen mortar  segera hubungi customer service :

PT. Tiga Mitra Surabaya
Jl. Raya Klakahrejo, ruko TCBD-TR. 1/11 Kandangan - Benowo - Surabaya 60198
Telp. (031) 51160405, Hp. 081231313222, 087852574222, 085733098111, 085100398222

PT. Tiga Mitra Surabaya Cabang Malang
Jl. Ki Ageng Gribig  no. 07 Madyopuro – Kedung Kandang - Malang
Telp. (0341) 3029622 HP. 082132137447

PT. Tiga Mitra Surabaya Cabang Jember
Jl. Kapten Pierre Tendean, Ruko Sukorejo Kav. No. 2 Karangrejo – Sumbersari - Jember
Jl. MT. Haryono no. 68 Jember
Telp. (0331) 323400 Hp. 082234615557, 087853574333

PT. Tiga Mitra Surabaya Cabang Madiun
Pertokoan Rado Trade Centre (RTC)
Jl. Ring Road Barat Blok RA No. 26 Madiun
Telp. (0351) 4773060
Hotline : 085807498222, 085807498333


Share:

0 comments:

Posting Komentar

Hubungi Kami

Senin - Sabtu | 08.00 - 17.00 WIB
(031) 51160405
PHONE : (031) 51160405
WhatsApp : 085331398222

Rek Pembayaran


No Rek : 1870452957
A/N : CV. Tiga Mitra



No Rek : 141-0098899-222
A/N : PT. TIGA MITRA SURABAYA



No Rek : 0583-01000242303
A/N : CV. TIGA MITRA


Lokasi Kami

Arsip Blog